Latar
Belakang
Tentang
Dr. Maria Montessori
Prinsip
Dasar Metode Montessori
Tentang
Play Based Learning
Latar Belakang
Banyak orang berangapan bahwa penerapan Metode Montessori sangat mahal.
Terbukti dengan mahalnya biaya sekolah-sekolah yang menerapkan Metode
Montessori. Untuk menjadi seorang Montessori Directress/Guru Montessori di
perlukan biaya trainning yang mahal dan harus menjalani Montessori Trainning
selama 18 bulan. Selain itu, alat-alat Montessori yang asli juga cukup
mahal.
Komunitas Ibu Mengajar dibuat untuk mengatasi hal tersebut diatas.
Komunitas Ibu Mengajar, berusaha untuk memberikan pelatihan kepada semua orang yang berminat sebagai pendidik anak usia dini dan orang tua
tentang cara mengajarkan anak dirumah dengan Metode yang terinspirasi dari Metode Montessori dan Play Based learning (bermain sambil belajar). Pelatihan yang diberikan oleh Komunitas Ibu Mengajar adalah Pelatihan Dasar yang terinspirasi dari Metode Montessori dan Play Based Learning (bermain sambil belajar). Komunitas Ibu Mengajar, merangkum prinsip-prinsip dasar kegiatan yang terispirasi dari Metode Montessori dan Play Based Learning (bermain sambil belajar) yang bisa di terapkan dan diajarkan oleh ibu kepada buah hati tercinta di rumah.
Pelatihan ini terispirasi ketika saya bekerja sebagai guru
sukarela di Harvest Centre (http://harvestcentre.webs.com/) Sekolah
Montessori untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu di Kuala Lumpur. Setiap
hari Sabtu, Mrs. Petrina Shee, Founder dari Harvest Centre memberikan trainning
kepada guru- guru dari kaum pengungsi Myanmar yang berada di Kuala Lumpur.
Guru-guru ini disuruh membuat alat-alat peraga Montessori yang nantinya
digunakan di sekolah khusus anak-anak pengungsi Myanmar. Saya berharap, cara
ini bisa diterapkan di Indonesia, sehingga banyak orang tua yang dapat
mengajarkan anak dirumah dengan menggunakan alat-alat yang terinspirasi dari Montessori yang dibuat
sendiri. Saya percaya bahwa pendidikan yang berkwalitas mampu mengentaskan anak-anak Indonesia dari lingkaran kemiskinan.
Tentang Dr.Maria Montessori
Dr. Maria Montessori lahir pada tahun 1870,
di Kota Chiarvalle, Italy. Beliau adalah dokter wanita pertama di Italy. Pada
bulan January 1907, Dr. Montessori mengelola sebuah Rumah Anak - Anak yang bernama
Casa dei Bambini atau Children's House. Casa dei Bambini adalah sebuah sekolah
untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu di Italy.
Dr. Montessori menemukan Metode Montessori ketika
beliau mengelola Casa dei Bambini. Beliau menjadikan Casa dei Bambini sebagai
labolatorium untuk mengamati dan mencoba beberapa ide untuk membantu tumbuh
kembang anak-anak di Casa dei Bambini. Pada akhirnya Dr. Montessori menemukan
alat-alat Montessori yang dapat membantu anak untuk mengoptimalkan kemampuan
mereka.
Dari observasi anak-anak di Casa dei Bambini, beliau
menemukan bahwa anak-anak yang diberikan stimulasi menggunakan Metode
Montessori mempunyai beberapa kwalitas, yaitu:
1. Mental Concentration
Melatih dan meningkatkan konsentrasi dan rentang perhatian.
2. Love of Repetition
Tidak bosan dalam mengulang-ngulang kegiatan yang sama
3. Love of Order
Menyukai keteraturan
4. Freedom of Choice
Anak-anak mempunyai kebebasan dalam memilih kegiatan yang mereka
lakukan.
5. They preferred work to Play
Anak-anak lebih menyukai bekerja dengan alat-alat Montessori daripada
bermain.
6. No need for reward and punishment
Anak-anak melakukan kegiatan secara sukarela, bukan karena hadiah atau
hukuman.
7. Lovers of silence
Menyukai ketenangan
8. The children refuse sweets
Anak-anak menolak ketika diberikan permen sebagai hadiah.
9. A sense of personal dignity
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan diri dan cara merawat
diri mereka sendiri.
10. The discovery of reading and writing
Memperkenalkan konsep membaca dan menulis
11. Spontaneous self-discipline
Melatih anak untuk disiplin.
Prinsip Dasar Metode Montessori
Three Primary Principles of Montessori Method:
1. Observation
Dr. Montessori mengamati anak-anak yang sedang bermain dengan alat-alat
Montessori.
2. Individual Liberty
Dr. Montessori memberi kebebasan kepada anak-anak untuk memilih kegiatan
yang akan mereka lakukan dengan alat-alat montessori.
3. Preparation of the environment
Dr. Montessori menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam mengoptimalkan
kemampuan mereka.
Catatan:
Dr. Montessori menyarankan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak
untuk melakukan segala sesuatu dengan sendiri sehingga melatih mereka untuk
menjadi pribadi yang mandiri. Sebisa mungkin orang tua membiarkan anak untuk
melakukan atau mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh anak sendiri.
Montessori Curriculum:
1. Practical Life Exercises including Moral and Spritual Education
2. Sensorial Education
3. Language Development
4. Mathematics
5. Music
6. Cultural and Art & Craft
The Three Period Lesson
Usually about three different objects are introduced during lesson.
Stage 1
This stage is characterized by the words This is a .........
Stage 2
This stage is characterized by the words Give me the ....., Show me the ....., Put the ......, Hold the ....., Touch the ...., Point to the .....
Stage 3
This stage is characterized by the words What is this? Do you know what this is?
Familiar Montessori Terms:
The Three Period Lesson
Usually about three different objects are introduced during lesson.
Stage 1
This stage is characterized by the words This is a .........
Stage 2
This stage is characterized by the words Give me the ....., Show me the ....., Put the ......, Hold the ....., Touch the ...., Point to the .....
Stage 3
This stage is characterized by the words What is this? Do you know what this is?
Familiar Montessori Terms:
- Absorbent mind : The ability and ease with which the young children learns, unconsciously, from his environment.
- Control of error : The possibility inherent in the Montessori materials of making apparent the mistakes made by the child, thereby allowing him to see his errors after completing the exercises and to correct them.
- Cycles of activity : Those periods of concentration on a particular task that should be worked to completion.
- Deviated child : The child who has not yet found himself and thus is restless and difficult to control.
- Didactic materials : The instructive materials used by the child for self-teaching.
- Directress: The name for the teacher in a Montessori school, who acts as observer and director of the child's learning activities.
- Formative years : The years from birth to six when the child is forming his personality.
- Freedom : The child's free movements and experiences in an environment that provides discipline through liberty and respect for his rights.
- Independence : The overcoming of obstacle and dependence on others in his attempt to gain freedom and self-development.
- Inner guide : That which enables the child to choose that work which will best assist his development.
- Normalized child : The child who expresses his true nature in complete harmony with his environment; loving order and constructive activity: precociously intelligent, self-disciplined, and joyfully sympathetic to others.
- Order : The giving of a specific time, location, and meaning to everything in the environment to help the child establish order in his mind and in his learning habits.
- Practical life exercises : Those exercises through which the child learns to care for himself and his environment.
- Prepared environment : An atmosphere created to enable the child to be free to learn through his own activity in peaceful and orderly surroundings adapted to the child's size and interest.
- Sensitive periods : Those periods of learning ( to walk, talk, write, etc ) during which a child is particularly sensitive to a specific stimulus.
- Sensorial exercises : Those exercises pertaining to the development of five senses and to providing a foundation for specch, writing, and arithmetic by use of the sensorial materials.
Resources Books:
- The Essential Montessori by E.G Hainstock
- Maria Montessori: Her Life and Work by E.M Standing
- Secret of Childhood by Maria Montessori
- Montessori Today by P.P Lillard
- The Formation of Man by Maria Montessori
- Dr. Montessori's Own Hand Book by Maria Montessori
- The Montessori Method by Maria Montessori
- The Absorbent Mind by Maria Montessori
- Montessori Play & Learn by B. Lesly
- Teaching Montessori at Home: The Pre-school Years by E.G. Hainstock
- Basic Montessori, Learning Activities for Under-fives by D. Gettman
- Montessori Read & Write by Lynne Lawrence
Tentang Play Based Learning
Metode Play-based Learning sudah lama
digunakan di negara maju seperti Inggris dan Australia. Metode Play-based
Learning ini tepatnya diperkenalkan di Inggris pada tahun 2000 dimana
programnya dinamakan ‘The Curriculum Guidance for the Foundation Stage.’
Dalam salah satu paragraf yang tercantum dalam dokumen
The Curriculum Guidance for the Foundation Stage ( QCA 2000) menyatakan :
‘ Well-planned play is a key in which children learn with enjoyment and challenge
during the Foundation Stage’. Pernyataan inilah yang mendasari Play-based
Learning di Inggris. Pada dasarnya pernyataan Ini menyampaikan bahwa bermain
yang di lakukan secara terarah dan terencana adalah kunci dimana anak- anak
mendapatkan tantangan untuk belajar karena dilakukan melalui proses yang
menyenangkan.
Banyak teori yang menjelaskan tentang
pengertian bermain. Beberapa ahli telah menyetujui ciri- ciri yang
mengambarkan bermain. Menurut para ahli ini, bermain dapat digambarkan
sebagai: 1) pleasurable, dimana bermain adalah kegiatan yang menyenangkan. 2)
symbolic, dimana sering kali dalam bermain anak-anak berpura- pura dalam
melakukan sesuatu seperti bermain masak- masakan. 3) active, dimana dalam
bermain anak-anak melakukan gerakan yang aktif. 4) voluntary, dimana dalam
bermain anak-anak melakukannya karena pilihan mereka sendiri dan tidak
dipaksakan. 5) self motivating, dimana bermain merupakan ganjaran kepada para
pemain itu sendiri.
Play-based learning bukan berarti
bahwa anak- anak melakukan sesuatu sesuka hati mereka. Namun lebih kepada
program bermain yang terarah dan terencana dimana anak- anak tetap
bermain namun ada unsur- unsur pendidikan yang diajarkan di dalam setiap
permainan. Bermain dapat membantu anak- anak untuk berpikir untuk belajar dan
mecoba mengerti tentang apa yang mereka temui disekitar mereka atau ketika
mereka berinteraksi dengan linkungan mereka. Ketika bermain anak- anak juga
belajar tentang keahlian sosial, dan meningkatkan perkembangan emosi dan fisik
mereka.
Sebagai orang tua banyak sekali peran
yang bisa kita lakukan untuk membantu anak kita dalam meraih potensi yang
terbaik ketika anak- anak bermain dengan menggunakan metode Play-based
Learning. Berikutnya Ini beberapa ide yang bisa dilakukan oleh orang tua
dalam mengajarkan anaknya dalam bermain: 1) memberikan waktu yang cukup kepada
anak untuk bermain. 2) menyediakan peralatan atau mainan yang diperlukan anak
ketika bermain. 3) menyediakan ruangan yang cukup bagi anak untuk bermain. 4)
memyediakan pilihan kegiatan yang dilakukan termasuk menyediakan peralatan dan
bahan-bahan lain yang diperlukan oleh anak. 5) memberikan contoh kepada anak
untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat dan memberikan ide-ide dalam
memperdalam kreatifitas anak. 5) berikan tantangan kepada anak-anak untuk
melakukan sesuatu yang lebih sulit yang menggunakan kemampuan berpikir mereka.
Learning Through Play Curriculum :
1. Learning Through Dramatic Play
2. Learning Through Sand Play
3. Learning Through Water Play
4. Learning Through Dough and Clay Play
5. Learning Through Table top Play
6. Learning Through Small World Play
7. Learning Through Construction Play
8. Learning Through Creative Play
Resources Books:
Resources Books:
- Child Care & Education by Tina Bruce and Carolyn Meggitt
- Certificate Child Care and Education by Penny Tassoni
- Learning Through Play a Resource Book (Northen Ireland Curriculum)
- A Practical Guide to Activities for Young Children by Christine Hobart and Jill Frankel
- Learning through Play: Babies, Toddlers and Foundation Years by Tina Bruce
- Playwork by Penny Tassoni
- Learning Fundamentals 0-3 and 3 - 6 by Colin Rose and Gorden Dryden
- Curriculum Guidance For The Foundation Stage (UK Curriculum)
- Birth to Three Matters (Sure Start, UK Curriculum)
- Play Together Learn Together by Melanie Rice
- The Leader in Me by Stephen R. Covey
- Start Right by Dr. Richard Woolfson
- Pre-school Play Book by Dorothy Einon's
No comments:
Post a Comment